Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 22:41:37【Resep】065 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(8)
Artikel Terkait
- KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
- Pegiat soroti lemahnya aturan iklan kental manis ancam kesehatan anak
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
- Resep nasi goreng buah naga yang tinggi nutrisi
- BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
- Pakar sarankan lima langkah sederhana jaga fokus
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
- Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- Netanyahu: Pasukan Israel akan tetap berada di Gaza
Resep Populer
Rekomendasi

Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar

Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas

CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes

Jangan dihindari! Ini 5 makanan pahit yang baik untuk kesehatan tubuh

Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil

DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten

Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang

Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi